Dibuku ini seno Gumira Ajidarma menceritakan perjalanan seorang
pengembara yang memikul luka, maka karena itu ia berkelana. Dengan tanpa pernah
menyebut nama karakter utama cerita SGA menyuguhkan cerita yang penuh dengan metaforik
kata yang menawan.
Menceritakan suatu
tempat bernama negeri senja dimana senja kala seperti tersangkut di cakrawala
dan tak kunjung terbenam di peraduannya.Negeri senja yang tampak menawan
diterpa cahaya temaran senja digambarkan dipimpin oleh seorang pemimpin buta
kejam bernamka Tirana. Seluruh negeri hidup dalam kemiskinan, mayat
bergelimpangan sudah menjadi hal yang lumrah di negeri senja.
Dipenuhi dengan
banyak intrik, upaya pembunuhan Tirana, pemberontakan, pembantaian, dan masih
banyak lainnya tertata rapi dalam baris-baris yang disusun secara menawan oleh
SGA.
Penduduk negeri
senja digambarkan sebagai masyarakat yang jarang bercakap secara lisan, lebih
sering bertukar pikiran melali tatapan atau apalah semacamnya kecuali memakai
lisan, karena satu hal yang menjadi pedoman di negeri senja adalah, Toirana
dapat membaca pikirang orang melalui cahaya senja, oleh karena itu masyarakat
cenderung tertutp dan lebih sering tinggal dalam kegelapan ditengah sinar
keemasan senja yang menyapu seluruh khatulistiwa negeri senja.
Sungguh gaya
menulis seorang SGA benar benar tergambar dalam novel ini, dimana SGA sering
menggunakan kata “SENJA” dan “CINTA” yang merupakan kata kata yang disukainya.
Bahkan salah satu bab dalamnovel ini menceritakan hilangnya kata cinta di
negeri senja.
Memang terbersit
beberapa pesan moral, dan kritikan terhadap pemerintahan. Tapi sebagai penulis
yang bijak, SGA tidak melulu menyalahkan pemerintah, yang digambarkan pada
akhir cerita. Sang pengembara pun kembali mengembara dan meninggalkan negeri
senja untuk melanjutkan perjalanan tanpa ujungnya.
Sekian, mari
majukan bangsa dengan budaya membaca... Salam dari bumi Tahu. :D
2 Komentar
Senja dan cinta, 2 hal yang lekat dan tak akan lepas dari seorang Seno Gumira Ajidarma, bapak senja dengan Sukab dan Alina nya
BalasHapusyyups, bener banget itu, SGA dikenal karena senja dan cinta yang menyelimutinya
HapusAnda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.