Sunber:http://indonesiatimur.co |
Isu ini sudah mulai memanas sejak akhir tahun 2013,
dikarenakan beberapa faktor pemicu. Diantaranya adalah tidak terurusnya
daerah-daerah pinggiran khususnya daerah perbatasan yang hari demi hari makin merosok
kedalam, ada pula beberapa daerah perbatasan yang menyatakan akan keluar dari
NKRI. Oleh karena itu gagasan pemindahan ibukota pun memanas dan menjadi topik
pembicaraan yang umum dibicarakan kala itu, meskipun sudah isu yang mulai
menguap penulis akan memaparkan beberapa poin positif dan negatif jika
seandainya Ibukota Indonesia benar-benar dipindah suatu saat nanti.
Pertama tama marilah kita berbicara tentang hal positif, jika
ibukota kita dipindah maka pembangunan akan berfokus kepada teritori baru
ibukota tersebut, guna menunjang sistem pemerintahan yang berpindah ketempat
tersebut. Fasilitas harus diperbaiki dan sarana prasarana harusdilengkapi. Maka
pembangunan Indonesia yang awalnya Jakartasentris atau berpusat di Jakarta akan
berpindah ke wilayah baru tersebut.
Dengan pemindahan ibukota, diharap pembangunan akan
merata, tak ada lagi wilayah tertinggal yang setiap tahunnya harus bertahan
dari kelaparan karena kekurangan fasilitas, kekurangan air bersih dan
semacamnya. Sebenarnya, tujuan atau goal pemindahan ibukota adalah
penyamarataan pembangunan sehingga tidak
terjadi ketimpangan dari satu wilayah dengan wilayah lainnya. Kita ambil contoh
sederhana, pada tahun 2013 harga premium di jawa jauh lebih murah daripada
premium di daerah pinggiran. Premium yang biasanya dipatok 7500 perliter bisa
dijual seharga 50.000 rupiah perliter di daerah pinggiran. Tapi angin segar
terjadi diera kepemimpinan presiden Joko Widodo, beberapa bulan yang lalu
melaui kepres nya Jokowi akhirnya dapat membuat penyamarataan harga premium
baik di jawa maupun daerah lainnya, semoga tidak hanya sampai disini tapi juga
merambah sektor yang lain sehingga tercipta kemakmuran sosial yang nyata.
Hal lain yang akan terjadi adalah migrasi penduduk
dari jawa menuju wilayah baru ibukota Indonesia. Karena ibukota sejak dulu
dikenal sebagai tempat mengadu nasib yang sangat menggiurkan. Jika kita mampu
bertahan maka sukses lah yang kita raih, tapi jika kita tak mampu bertahan maka
ukannya sukse tapi malah makin miskin dan akirnya menghuni kolong jembatan. Hal
ini akan berdampak kepada kepadatan penduduk dan Gross Domestic Product (GDP) atau pendapatan domestik bruto karena
kepadatan penduduk merupaan salah satu tolak ukur dari GDP.
Disisi lain, akan muncul ancaman terhadap wilayah baru
apakah mereka siap untuk menjadi pusat pemrintahan baru atau tidak? Berberapa resiko dari pemindahan ibukota
adalah kesiapan wilayah baru menjadi pusat pemerintahan, jika mereka mampu maka
niscaya Indonesia akan menjadi lebih baik tapi jika tidak maka akan makin
terpuruklah Indonesia. Selain itu ancaman yang akan muncul dari pemindahan
ibukota adalah ancaman terhadap kemajemukan bangsa. Seperti yang kita
tahuIndonesia terdiri dari bermacam ras, suku dan budaya. Dan dalam
berkehidupan sehari-hari rakyat Indonesia menganut asa pancasila yakni Binneka
tunggal Ika. Dengan pemindahan ibukota, akan menjadi alat bagi pihak lain guna
kepentingan mereka dengan mengatasnamakan kemajemukan bangsa.
Keputusan akhir memang ditangan pemerintah, tapi
tujuannya sama yakni membuat Indonesia menjadi lebih baik dengan tidak melupakan daerah-daerah pinggiran
sertamementingkan kepentingan sesama diatas kepentingan pribadi. Toh kita mau
hidup dinegara yang lebih baik, semoga apa yang nantinya terjadi tetap membawa
dampak yang positif terhadap bangsa kita kedepannya.
Salam hangat Rahman Kamal
2 Komentar
wah ternyata begitu gan baru tau saya
BalasHapusiya gan, ini adalah opini saya pribadi. tapi keputusan terakhir masih ditangan pemerintah. ad kok negara yang berhasil memindahkan ibukotanya, seperti Myanmar dan Brazil
BalasHapusAnda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.