Kita adalah pemuda, maka dari itu mari berkarya untuk
bangsa. Dalam agama islam kita dianjurkan untuk berjihad. Memang dahulu kala
berjihad identik dengan arti mengangkat senjata membela agama Allah, tapi di
era global ini kata jihad memiliki makna kata yang jauh lebih luas lagi.
Diera kini
kata jihad bisa dimaknai sebagai berusaha sebaik mungkin untuk mencapai kebaikan,
caranya pun tak hanya melalui perang. Bisa dengan bekerja dengan amanah, jujur
dan tanggub jawa. Bisa dengan menekuni pekerjaan kita sebaik mungkin, contohnya
pelajar, ya belajar sebaik mungkin.
Sebagai
pemuda, kita seharusnya mengisi waktu kita dengan hal-hal yang bermanfaat. Jangan
biarkan waktu-waktu itu terbuang sacara percuma. Masa muda kita habiskan dengan
peluh, berjuang, belajar dan bertakwa. Maka nanti buahnya akan kita petik. Jangan
biarkan waktu kita terbuang percuma, terus belajar, isi waktu kita dengan
hal-hal yang bermanfaat dan berbau positif.
Sebagai
pemuda, kita adalah generasi penerus bangsa, generasi yang masih segar bugar. Seperti
apa yang telah saya paparkan di postingan sebelumnya, kita kuat tapi terpisah,
oleh dari itu mari kita bersatu, menyatukan visi demi Indonesia yang lebih baik
kedepannya. Mari bangkit bersatu gaungkan perubahan.
Sesungguhnya
Indonesia itu negara kaya, negara kuat, buktinya pada tahun 1945 Indonesia bisa
merdeka dengan sendirinya, dengan kemauan rakyatnya. Indonesia itu negara
hebat, tapi jika kita sebagai generasi muda tak mampu membuat Indonesia menjadi
lebih baik maka habislah Indonesia ini.
Dahulu
kala, Spanyol adalah negara islam setelah takluk terhadap pasukan islam, tapi
akhirnya jatuh kembali ke tangan nasrani. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena menyadari
bahwa kekuatan mereka tak mampu mengalahkan kekuatan islam, nasrani mengganti
strategi mereka dengan cara memengaruhi pemuda islam Spanyol, menyerang mereka dengan ideologi sehingga
mental mereka lemah dan pada akhirnya pihak nasrani dengan mudah merebut kembali
Spanyol dari kekuasaan islam. Maka jangan biarkan hal itu terjadi kepada kita, HOAX yang kini marak beredar harus kita
sikapi sebijak mungkin. Saring sebelum sharing. Timbang dulu keabsahannya lalu
sharing jika memang hal itu bermanfaat.
Diera globalisasi
ini informasi dengan mudah membanjir masuk, tak ada lagi batasan informasi,
setiap orang bisa mengakses informasi yang sama. Tak peduli tua atau muda. Maka
dari itu mari kita biasakan silaturahmi, murah senyum dan bersifat ramah kepada
orang lain. Marilah tingkatkan rasa toleransi kita. Memang di Indonesia segala
sesuatu dengan mudah menjadi buah bibir. Om Telolet OM, penistaan agama dan
lain-lain. Segala sesuatu di Indonesia dengan mudah menjadi viral dan akhirnya
menciptakan efek domino jatuh. Meminjam istilah seorang AS Laksana “di
Indonesia segalanya bisa jadi bahan olok-olok”
Oleh sebab
itu, kita sebagai generasi muda mari bersatu, berjihad, yang siswa belajar
denga sungguh-sungguh jangan hanya niat sekolah demi raport dan tanda lulus. Belajar
dengan sungguh-sungguh.
Salam hangat Rahman Kamal
0 Komentar
Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.