10 tahun lagi, banyak ahli memprediksikan indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan. Ada yang menyetakan bahwa indonesia akan berada di jajaran 5 besar negara dengan ekonomi terbesar pada 2030. Lantas patutkah kita berbangga dengan hal tersebut?
Bank dunia pun memuji kinerja ekonomi indonesia melalui pernyataannya tentang ekonomi Indonesia yang mengalami ertumbuhan paling stabil di ASEAN. Lantas harus kita sesumbar? Tidak, semua predikat itu seharusnya memunculkan sikap siap tanggap untuk menyongsong masa depan.
Memang sudah menjadi kenyataan bahwa negara kita memiliki populasi penduduk yang melimpah, hal tersebut pun menjadi berkah karena kita diprediksi akan segera mendapatkan bonus demografi, yakni saat dimana angkatan tidak produktif populasinya lebih sedikit dari angkatan produktif. Jadi, ketergantungan angkatan tidak produktif terhadap angkatan produktif menurun.
Hal tersebut diatas adalah suatu momentum untuk mengangkat marwah bangsa. Membangunkan singa yang telah lama tertidur. Tapi, semua hal tersebut tidak dapat dengan mudah kita dapatkan. Pendidikan yang layak perlu digalakkan. Pengangguran perlu dientaskan. Oleh karena itu penulis lampirkan beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk ikut berkontribusi bagi Indonesia.
- Menggalakkan minat baca, tak perlu jauh-jauh ke orang lain. Mulailah dari diri sendiri lalu pengaruhi lingkungan kita. Dengan membaca kita tahu banyak, dengan membaca kita menjadi berpendidikan. Oleh karena itu mari kita berkontribusi dengan menumbuhkan minat baca mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu karena tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mengubah nasibnya sendiri.Setelah menumbuhkan minat baca diri sendiri kita bisa menumbuhkan minta baca orang lain melalui diskusi, bincang buku, dan kegiatan remeh lainnya. Membaca itu menyenangkan.
- Manumbuhkan sifat toleransi. Sekarang ditengah kemajemukan yang semakin nyata, sifat toleransi perlu ditumbuhkan. Oleh karena itu dengan menghargai satu sama lain. Tidak berkata jorok dan buruk, kita secara tidak langsung sudah berkontribusi untuk indonesia. Karena sebenarnya bibit permusuhan berawal dari penolakan dan gengsi antar golongan, oleh karena itu yuk kita hapus permusuhan kita semai perdamaian dengan rasa toleransi dalam dada. Jadilah warga negara yang baik yang menghargai perbedaan. Karena perbedaan itu berkah.
- Bersikap optimis. Sebagai warga negara bersifat optimislah. Berjuanglah semampumu. Dalam islam, idah yang paling mulya adalah jihad. Tapi jihad tidak selamanya bermakna perang. Jihad melalui pekerjaan juga termasuk jihda yang mulya. Maka sebagai pelajar, belajarlah yang tekun. Sebagai pengusaha, berusahalah yang benar dan memberikan maslahat bagi sekitarnya. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Oleh karena itu berjuang sesuai kemampuan dengan selalu bersikap optimis adalah suatu upaya menyongsong indonesia yang lebih baik.
- Terkahir, yuk kita bangga berbahasa indonesia, memakai produk indonesia dan berbudaya indonesia. Mari kita kenalkan budaya bangsa dengan bangga memakainya, menunjukkannya. Karena budaya adalah identitas dan budaya kita adalah kita sendiri, jadi jangan pernah malu menjadi diri sendiri, terlepas dari segala kekurangan setiap individu pasti memiliki kelebihan masing-masing. Semangatlah jangan pernah menyerah.
Akhir kata. Terus berjuang. Salam hangat dari Situbondo😊
0 Komentar
Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.