Sejak tahun 2015, setiap tanggal 22 Oktober ditetapkan
sebagai hari santri. Perayaan ini berdasarkan kepada fakta dan sejarah resolusi
jihad dimana momen ini menjadi sebuah puncak dari perjuangan kaum santri dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di setiap tanggal ini pula biasanya
diadakan acara guna memeriahkan sekaligus menyemarakkan perayaan hari santri
tersebut.
Dalam acara hari santri tahun 2019 kemarin, aku
berkesempatan untuk turut menyemarakkan sekaligus menghias alun-alun kota
Lumajang dengan ratusan WPAP. Tentu sebuah kebanggan bisa turut menyemarakkan
acara perayaan hari santri, dan acara tersebut diadakan di luar kampung
halamanku.
Dalam acara yang diadakan selama kurang lebih 3 hari 3 malam
tersebut, tercatat tanggal 19-22 oktober 2019. Sebagai sebuah kota yang
memiliki penataan kota yang cukup apik di daerah tapal kua, aku merasa cukup
mudah dalam menset up display 100 WPAP yang sudah disiapkan bareng dnegan panitia
dan para kontributor dari seluruh Indonesia.
Ya! Seluruh Indonesia, karena kemudahan teknologi aku
akhirnya bisa memenuhi target 100 karya yang akan ditampilkan setelah minta
tolong kepada beberapa kreator WPAP di kontak whatsappku.
Tapi, apakah kalian tau apa itu WPAP?
WPAP adalah singkatan dari Wedha’s Pop Art Portrait. Ini
adalah bentuk seni rupa berupa gambar visual yang terdiri dari garis-garis
diagonal tegak tanpa lengkung dan diisi atau tersusun dari campuran warna yang
ngepop.
Then, apakah aku bangga bisa ikut serta dalam acara
tersebut?
Yups, tentu aku sangat bangga bisa ikut serta dalam acara
yang begitu seru terebut. Selama 3 hari perayaan, bukan hanya pameran karya
yang kami selenggarakan, tapi juga ada bazar santri dan masyarakat yang
tentunya momen yang cukup bagus untuk menikmati kuliner. Banyak stan yang
menyediakan beragam makanan dan minuman yang cukup variatif dan murah di
kantong.
Tapi ya, namanya juga pameran outdoor. Ada sebuah halangan
yang cukup merepotkan kami waktu itu.
“Alam”
Yups, angin kencang yang lumayan kencang cukup merepotkan
kita. Beberapa display yang sudah kita pasang akhirnya harus roboh karena
terpaan angin. Pertama karena instalasai WPAP yang tidak permanen serta stand
kayu yang kami pakai nampaknya kurang berat sehingga karya yang kita tampilkan
terbawa angin dengan mudah.
Kami pun akhirnya memikirkan ulang instalasi karya agar
dapat menghadapi ganasnya terpaan angin. Dengan sedikit berat, kami akhirnya
memutuskan untuk menggabung 4 WPAP menjadi satu agar dapat lebih kokoh.
Konsekuensinya, kami harus merelakan 100 buah stand kayu yang sudah disiapkan
sebelumnya tidak terpakai.
Nah, ini mungkin bisa jadi tips dan pelajaran buat kalian
yang ingin mengadakan pameran karya outdoor. Pertimbangkan faktor cuaca seperti
angin dan hujan demi keberlangsungan pameran yang kalian adakan ya. Juga agar
hitungan dana dan kebutuhan yang sudah disiapkan tidak membengkak karena
kebutuhan tidak terduga nantinya.
Di hari kedua, selain pameran yang dimaksudkan untuk
memperindah vene acara. Juga ada lomba mewarnai logo NU tingkat TK se Kabupaten
Lumajang yang pesertanya cukup buanyak. Yaps, sekitar 1200 peserta tercatat
hadir dan mengikuti lomba mewanai logo NU tersebut. Lumayan bikin panitia danjuri pusing untuk memilih pemenang
saking banyak nya peserta yang ikut di lomba tersebut.
Selain itu juga dilaksanakan lomba mewarnai WPAP grayscale
untuk siswa/i tingkat MI se kabupaten Lumajang yang pesertanya juga cukup
banyak. Dari form pendaftaran yang sempat kulihat tercatat ada sekitar 550 peserta
yang ikut dalam lomba mewarnai WPAP grayscale itu.
Puji syukur, acara yang berlangsung selama 3 hari itu dapat
berjalan lancar. Ada banyak sekali pengalaman yang kuperoleh. Tentang
mendisplay karya, mendapat kenalan baru, bertemu dengan banyak orang, serta
menghandle sebuah acara yang cukup besar.
So, apakah kalian punya pengalaman mengadakan sebuah acara
yang besar atau paling tidak bersentuhan dengan masyarakat? Yuk kita saling
berbagi cerita di kolom komentar.
Oh iya, aku juga sedang dan akan berusaha konsisten berbagi
dan sharing ilmu tentang design, selengkapnya kalian bisa follow salah satu
akunku di instagram dengan nick @tanjung51
0 Komentar
Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.