Apa hal pertama yang kalian pikirkan saat mendengar kata beasiswa? Uang jajan gratis? Liburan dibayarin? atau hal-hal exciting lainnya? 😂😂 Yups! Akupun juga memikirkan hal yang sama, enak nih kalo dapet beasiswa. Dapet insentif keuangan dari lembaga penyelenggara, dapet duit jajan tambahan, kuliah sama kegiatan dibayarin. Pokoknya kita tinggal jalanin, soal biaya apa kata pemberi beasiswa dah ya 😂😂.
Tapi ada beberapa hal yang harus kita garis bawahi tentang beasiswa. Beasiswa ini gak bisa kita dapet secara cuma-cuma pada dasarnya. Beasiswa keluarga tidak mampu? ya kita dapat karena tidak mampu, kalo mampu ya gabakal dapet beasiswa. Beasiswa prestasi? ya karena kita berprestasi, kalau tiba-tiba nilai anjlok? ya selamat tinggal beasiswa 😂😂
With a great power, comes a great responsability (Spider-man)
Bener kan, semua model beasiswa itu gak cuma-cuma gaes, ada syarat dan aturan yang tertulis di dalamnya. Hal yang umum adalah menjaga indeks prestasi dan menjaga nama baik dari lembaga pemberi beasiswa. Adapula lembaga yang kadang menjadikan para penerima beasiswanya sebagai duta dari lembaga tersebut guna memberi pengaruh dan manfaat kepada masyarakat. Sederhananya menjadi kepanjangan tangan dari lembaga terkait dalam memberikan manfaat dalam lingkup dan ranah yang jauh lebih luas lagi.
Pengalaman Seru Berpartisipasi dalam Program Beasiswa GenBI
Beberapa saat yang lalu, Aku berkesempatan untuk mengikuti seleksi beasiswa GenBI atau yang lengkapnya Generasi Baru Indonesia yang diadakan oleh Bank Indonesia. Aku sendiri bisa dibilang cukup telat mendengar tentang kabar beasiswa yang satu ini. Hal ini lantaran Aku baru mendapat info lengkapnya sekitar H-2 dari deadline pengumpulan berkas.
Karena Aku merasa bahwa diriku sudah memenuhi syarat serta memahami syarat dan ketentuan bagi setiap penerima beasiswa, Aku segera mengurusi berkas-berkas yang dibutuhkan. Seperti pengajuan beasiswa lainnya, dokumen-dokumen yang dibutuhkan juga hampir sama. Sebut saja Curriculum Vitae, Surat Keterangan penghasilan orang tua (bagi yang orang tuanya tidak punya slip gaji, surat ini bisa di urus di kantor desa setempat), Motivation Letter serta dokumen-dokumen dan surat pendukung lainnya.
Setelah aku rasa semua dokumen yang aku siapkan sudah memenuhi kriteria, maka aku kumpulkan semua dokumen yang dibutuhkan ke bagian kemahasiswaan kampusku. Berselang beberapa hari, pengumuman awal untuk mahasiswa calon penerima beasiswa Bank Indonesia yang berhasil lolos sesi pemberkasan.
Aku cukup terkejut, dari sekian banyak mahasiswa yang mengajukan diri untuk menerima beasiswa ini, Aku berhasil lolos ke dalam 75 mahasiswa yang lolos dalam seleksi pertama ini.Selanjutnya, semua mahasiswa yang lolos pemberkasan akan menghadapi sesi wawancara yang nantinya akan diambil hanya 50 mahasiswa yang layak menerima beasiswa dari Bank Indonesia.
Aku cukup merasa dag dig dug saat mempersiapkan diri untuk sesi wawancara. Untungnya sesi wawancara dibagi menjadi 3 hari dan dilakukan secara daring. Dan, untungnya lagi Aku kebagian jadwal wawancara hari kedua. Nah, mendapat handicap ini Aku pun menggunakannya untuk bertanya tentang apa saja yang ditanyakan oleh pewawancara dari pihak Bank Indonesia.
Setelah bertanya ke beberapa teman yang mendapat giliran pada hari pertama, Aku akhirnya memastikan dan yakin bahwa pertanyaan yang diberikan pada sesi wawancara adalah seputar data diri serta pengalaman setiap inidividu sejauh ini. Hari wawancara pun tiba, Aku mempersiapkan diri sebaik mungkin. Yang biasanya tampil apa adanya jadi rapih dan sejenak menjadi lebih tampan daripada biasanya 😂😂
Tidak seperti yang Aku bayangkan, ternyata sesi wawancaranya cukup fun dan menyenangkan. Aku cukup menikmati rentetan pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara. Pertanyaan dari mulai perkenalan diri, latar belakang, perihal pekerjaan orang tua serta motivasi dan harapan jika terpilih sebagai penerima beasiswa di kemudian hari.
Ada hal seru dan sedikit lucu sih menurutku selama interview berlangsung. Selama sesi wawancara tersebut, aku sempat mengalami sedikit kendala di perangkat yang kugunakan untuk interview daring tidak mengelurkan audio. Beruntungnya teman yang ada di sebelahku dapat mendengan dengan jelas pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Meski sedikit mengalami kendala, namun wawancara hari itu berjalan lancar dan Aku cukup percaya diri dengan hasil wawancaraku (Yaiyalah, masa mau percaya sama hasil orang lain. Banggalah dengan kemampuan kalian sendiri 😁)
So far, sesi wawancaraku berjalan dengan lancar dan alangkah senangnya ternyata Aku berhasil lolos seleksi kedua dan berhak mendapat beasiswa dari Bank Indonesia. Dari sekian banyak mahasiswa lain yang juga mangajukan diri dalam program beasiswa ini dan Aku menjadi salah satu dari 50 orang mahasiswa yang terpilih untuk menerima beasiswa dari Bank Indonesia ini. Lumayan lah, buat ringanin beban orang tua dan tambahan uang jajan 😉
Tips Untuk Kalian yang Ingin Apply Beasiswa
Sebelum apply suatu program beasiswa ada baiknya Kalian memahami dan membaca sejara jelas ketentuan dan persyaratan yang diberikan oleh pihak pemberi beasiswa. Hal ini meliputi kewajiban dan hal-hal yang perlu dipatuhi selama Kita sedang menerima beasiswa dari pihak terkait.
Setelah itu, kalian bisa mulai mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan setelah memahami syarat dan ketentuan dari progam beasiswa yang diberikan. Hal ini karena kebanyakan orang mungkin hanya akan melihat besaran insentif yang diberikan tapi tidak memahami dan mengerti secara penuh persyaratan dan kewajiban yang dibebankan kepada setiap individu yang menerima beasiswa tersebut.
Berikut beberapa tips untuk mempersiapkan dokumen yang (biasanya) dibutuhkan untuk mengajukan beasiswa, diantaranya ;
- Untuk curriculum vitae, Aku biasanya hanya mencantumkan jenjang pendidikan mulai dari SMA. Kadang ada yang menuliskn CV nya dengan rentang pendidikan dari Taman Kanak-kanak, tapi menurutku hal ini tidak terlalu dibutuhkan jadi bisa dihilangkan dan dibuat lebih singkat dan padat.
- Kalau soal motivation letter, Aku biasanya mencoba membuat Motivation letterku sesederhana mungkin. Sederhana disini maksudnya tulisan yang aku buat mudah dicerna dan dapat menggambarkan secara utuh kondisiku. Sedikit tips buat Kalian yang mau bikin Motivation Letter, Aku rasa Kalian tidak perlu menjelaskan latar belakang kalian secara menyeluruh, namun alangkah baiknya menjabarkannya secara singkat dan padat lalu lebih menfokuskan motivation letter kepada apa yang kalian impikan dan apa yang akan kalian lakukan jika berhasil lolos dari seleksi penerimaan beasiswa tersebut.
- Nah, kalau kalian sudah lolos dan berhasil sampai ke sesi wawancara. Enjoy aja! santai dan percaya diri aja! Pastikan saja kalian berpenampilan rapi dan menyesuaikan dress yang kalian pakai jika pihak fasilitator beasiswa memberikan dress code spesifik untuk sesi wawancara. Kalau biasanya sih pakai kemeja putih dan bawahan celana kain warna hitam. Biasanya ya.....
Duh, gapede nih! dredegan 😖
Santai saja! enjoy gaes, sesi wawancara tak akan menjadi sebuah sesi yang menyeramkan. Perlu diingat, orang yang nantinya mewawancarai kita biasanya adalah bagian HDR dari fasilitator beasiswa. Dan sebagai bagian dari Human Resource Development yang berhubungan dengan masyarakat, tentu anggotanya pastilah ramah dan kalem. Jadi santai aja dan nikmati sesi wawancara tersebut.
Hal yang membuat kita menjadi gugup biasanya adalah faktor dari dalam diri kita sendiri yang tidak percaya diri dan belum terbiasa dengan kegiatan seperti ini. Tipsnya biar PD sih, kalo aku pamitan dan minta restu ke Ibu sebelum berangkat wawancara. Jadi bawannya inget sama Ibu dan akhirnya percaya diri menjalani sesi wawancaranya.
Menjadi Bagian Dari Keluarga Besar GenBI Korkom Malang
Dengan diterimanya Kalian dalam program beasiswa dari Bank Indonesia, maka secara tidak langsung kalian menjadi bagian dari keluarga besar GenBI atau Generasi Baru Indonesia. Nantinya, Kalian dan teman-teman Kalian lainnya yang juga lolos dan menerima beasiswa ini akan saling bahu membahu dan berjibaku bersama berbagi dan memberikan manfaat untuk sesama.
Sebagai bagian dari GenBI, maka kalian menjadi duta dari Bank Indonesia. Menjadi agent of change. Sebagai penerima beasiswa dari Bank Indonesia yang merupakan Bank Sentral di Indonesia, tentu kalian akan mendapat pengenalan dan sosialisasi awal. Sedikit info nih ya! sosialisasinya bakal banyak soal pogram kerja, tujuan, serta pengenalan tentang GenBI sebagai komunitas bagi para penerima beasiswa dari Bank Indonesia. Sertaaaaa tentunya hal-hal tentang keBank Sentralan.
Jadi itu dia ceritaku tentang perjuangan dan beberapa tips yang Aku sarankan untuk kalian yang ingin mencoba untuk megajukan beasiswa. Untuk kalian yang ingin lebih tau lagi dengan GenBI Malang dan apa saja yang Mereka lakukan, kalian bisa intip-intip sosial media Mereka disini!
Sampai jumpa dan tetap kreatif 😁
0 Komentar
Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.