Menjadi seorang freelancer belakangan menjadi sebuah trend yang berkembang di tengah generasi Milenial. Datannya COVID-19 yang memaksa sebagian besar masyarakat untuk beradaptasi dan mengerjakan berbagai kegiatan dari rumah juga merupakan salah satu faktor penyebabnya.
Trend Work from Home atau WFH yang berkembang selama pandemi merupakan alasan mengapa pekerjaan sebagai freelancer menjadi primadona belakangan ini.
Mengerjakan project dan tugas dari rumah tanpa perlu datang ke kantor merupakan sebuah kenikmatan tersendiri bagi para penggiatnya. Kebebasan untuk mengerjakan tugas atau project dimanapun merupakan fleksibilitas yang diterima oleh para freelancer itu sendiri.
Kerja Koloran, Gaji Dollar an?
Frasa di atas memang cukup populer dan begitu menggambarkan profesi seorang freelancer. Kebebasan dan fleksibilitas yang diperoleh merupakan sebuah kenikmatan tersendiri di dalamnya. Merebaknya situs-situs freelancing baik lokal dan internasional juga mendorong popularitas dari freelancer itu.
Kondisi tersebut tentu tidak heran dapat membuat Kita dapat memperoleh cuan yang lumayan meski hanya di rumah saja. Bermodalkan koneksi internet dan set skill yang memadai Kita sudah bisa mulai mendulang penghasilan dengan freelancing secara daring.
Terdapat beberapa notes mengapa freelancer merupakan pekerjaan yang cukup menjanjikan dan menguntungkan jika digelut dengan serius. Berikut di antaranya ;
- Fleksibilitas waktu yang ditawarkan dari pekerjaan freelance
- Gak butuh ijazah, yang Kamu butuhkan hanya skill dan kemauan untuk terus belajar dan berproses
- Pendapatan yang tak terbatas.
- Trend perusahaan besar yang mulai beralih kepada tenaga outsource daripada tenaga tetap. Kesempatan banget untukmu yang mau terjun ke dunia freelancing.
- Lingkup dan cakupan kerja yang luas melahirkan banyak field dan bidang yang bisa Kamu pilih. Mulai dari data analysis, desainer grafis sampai ke Beta tester yang dibayar untuk melakukan uji coba produk.
Waw, enak banget!! Tapi, kalau bahas enaknya doang rasanya tuh kurang afdhol yekan...
Menjadi seorang freelancer sebenarnya juga ada gak enaknya. Sama seperti pekerjaan konvensional, terdapat sisi negatif dan gak enaknya juga bray... Tapi!!! Jangan ciut, seperti sebuah peribahasa yang cukup populer dan melegenda
If you do what you love, you'll never work a day in your life. - Marc Anthony
Gak Enaknya Jadi Freelancer
Menjadi seorang freelancer, artinya memutuskan untuk tidak memiliki penghasilan tetap. Yups! Penghasilan seorang freelancer ditentukan oleh seberapa banyak project yang diambilnya. Berbeda dengan para pekerja kantoran yang gajinya stabil dan rutin dibayarkan setiap bulan. Kondisi tersebut, memang terdengar tidak nyaman. Tapi hal tersebut juga mendorong kemungkinan yang tak terbatas bagi freelancer itu sendiri.
Freelancer juga cukup erat dengan kata deadline, jadi sebelum memutuskan untuk menjadi seorang freelancer, Gue sangat menyarankan Kalian untuk mulai belajar membagi waktu dan membiasakan diri memanajemen kesibukan dan waktu yang Kalian miliki.
Udah, jan kebanyakan. Nanti pada takut jadi freelancer gara-gara tulisan Gue ini 😂
Tapi, buat Kalian yang masih belum ciut dan berminat banget buat menekuni dunia freelancing. Berikut beberapa hal dan tips yang perlu Kalian pahami sebelum terjun ke dunia freelance sepenuhnya.
1. Jangan Langsung Tembak Harga
Hal pertama yang dilakukan seorang freelancer tentu mencari client. Jangan pernah menembak harga di awal pertemuan atau perbincangan dengan client. Selain terkesan greedy, hal tersebut bisa membuat Kalian terkesan buruk dan meninggalkan bad impression kepada Client.
Alangkah baiknya untuk menekankan pertemuan pertama untuk mencari dan memahami kendala dan solusi yang dibutuhkan oleh client. Hal tersebut dapat memberikan kesan yang baik dan secara tidak langsung membangun trust di antara freelancer dan client.
Berfokuslah menemukan masalah yang dialami oleh client dan coba usulkan beberapa solusi yang bisa Kalian berikan kepada client sebagai seorang freelancer.
"Kalau malahan gak jadi deal project dengan client habis diskusi nanti gimana dong?"
Santai aja Bray, hal tersebut gak merugikan sama sekali kok. Kalian bisa menjadikan hal tersebut sebagai sebuah gambaran pencarian masalah bagi client sekaligus proses pembelajaran untuk menganalisa dan mengasah pola pikir dalam menyelesaikan dan memberikan solusi bagi masalah yang client Kalian hadapi.
Tips : Kalau ketemu dengan client yang banyak tanya tapi ujungnya gajadi deal project. Tandai aja ya! sambil dumel dalam hati "Oh ini yang banyak diskusi tapi ujungnya gajadi deal" 😂😂
2. Berikan Harga yang Sesuai dengan Beban Kerjamu
Seorang freelancer pemula tidak harusnya memberikan harga yang yang berlebihan kepada client. Mentang-mentang baru mulai freelancing malah ngasih harga yang terlalu murah. Tentu hal tersebut bakal merugikan pada ujungnya.
Berikan harga yang sesuai dengan beban kerja dan kebutuhan dari Client Kalian. Hal ini yang bikin Gw nekanin di poin pertama untuk fokus kepada pemecahan masalah yang dihadapi oleh client terlebih dahulu sebelum menuju negosiasi pembayaran.
Selain tentang meninggalkan impresi yang baik, mencari tau masalah yang dihadapi oleh client dapat membuat Kalian memahami dan memperoleh gambaran tentang target dan beban kerja yang akan dihadapi.
Tips : Buatlah beberapa set aturan dan standard yang kemudian bisa Kalian tawarkan kepada client. Contohnya client hanya bisa melakukan revisi maksimal 3 kali selama project berlangsung. Revisi tambahan akan dikenakan biaya tambahan dan berbagai standard lain yang bisa Kalian tetapkan terlebih dahulu.
3. Build Your Worth!
Tips terakhir yang perlu Kalian pahami adalah untuk membangun worth Kalian. Dengan memiliki value, Kalian tidak akan terjebak dengan beban pikiran dari pekerjaan yang besar dengan bayaran yang minimal akibat terlalu menekan harga pada saat negosiasi dengan client.
Membangun value bisa dilakukan dengan berbagai hal dan tidak memerlukan banyak biaya. Kalian bisa mulai membangun portofolio misanlnya. Bagi desainer, kalian bisa menggunakan Dribbble untuk membuat portofolio sekaligus men-showcase karya yang sudah Kalian buat.
Kalian juga bisa mengikuti kontest untuk membangun worth dan pengalaman Kalian. Misalkan di kemudian hari gak menang, materi kontes tersebut bisa Kalian publikasi dan jadikan bagian dari portofolio yang Kalian bangun.
Bergabung dengan komunitas juga bisa memberikan value tersendiri bagi seorang freelancer. Tidak hanya menambah jejaring, namun juga melatih skill sosial yang sangat bermanfaat saat bernegosiasi dan berkomunikasi dengan client. Bergabung dengan komunitas juga membuat Kalian dapat bertukar pemikiran dan bagi-bagi job.
Itu dia beberapa hal terkait freelancing yang alangkah baiknya Kalian pahami sebelum memutuskan untuk menjadi seorang freelancer baik full-time maupun part-time. Sebagai tambahan, beberapa personal opinions dan tips juga Gue masukin sebagai bahan pertimbangan untuk Kalian.
Salam hangat, stay creative, stay classy
_____
Sumber gambar :
https://www.clearvoice.com/blog/10-types-content-writers-use/
24 Komentar
Aku sempet kepikiran untuk jadi full time freelancer, tapi sepertinya banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak, ya. Hehe. Apalagi ada pros and cons-nya juga, biar siap menghadapi keenggakpastian di depan.
BalasHapusSintia - https://www.sintiaastarina.com
Bener banget Kak Sintia, segala sesuatu pasti ada pros dan cons nya. Semoga tulisan ini dapat memberikan gambaran yang jelas dan utuh tentang freelancing
HapusYahhh setiap pekerjaan apapun pasti ada kurang dan lebihnya yaa, tinggal pilih yang mana saja yang palling cocok dengan passion kita masing-masing. Btwe, tipsnya cukup menarik nih bisa jadi pertimbangan sebelum terjun jauh lebih dalam 👍
BalasHapusSeperti sisi koin dan pisau. Semua hal punya sisi positif dan negatifnya. Ada enak dan tidak enaknya. Semuanya kembali ke diri Kita bisa mengambil enaknya atau malah banyak beban kepikiran dengan gak enaknya
HapusThanks for visiting Kak Siti
Wah ya saya berminat jadi freelance, tp belum mengenali betul mana yg mesti dilakukan dahulu. Kadang juga takut kalau di tengah jalan nggak ada pendapatan... Tipsnya membantu banget. Terimakasih sudah berbagi...
BalasHapusKalau ada waktu luang sabi banget buat nge freelance Mas. Banyak banget bidang yang bisa digeluti, mulai dari hal sederhana seperti input data dan transkrip rekaman sampai yang serius seperti desain dan branding.
HapusAku setuju dengan hampir semua statement nya, karena memang freelance repotnya itu diatur waktu dan skill komunikasi sm klien. Memang setiap profesi punya plus minus sendiri
BalasHapusBener banget Mbak, dibalik keleluasaan waktu yang ada terdapat juga tanggung jawab dan tanggungannya masing-masing. Semoga tulisan ini bermanfaat
HapusJadi freelancer itu tetap harus profesional dan disiplin juga terutama soal waktu dan tenggat pekerjaan
BalasHapusMemang sih ngatur sendiri semuanya, bebas. Tapi tetap terikat tanggung jawab pada klien
Yups, bebas namun tetap punya tanggung jawab. Sebuah kenikmatan menjadi freelancer
HapusFreelancer memang menarik bgt sih.. jika itu berjalan mulus dan rata rata perbulannya dapet project minimal 2 kali. Yang gak enaknya dalm sebulan bisa saja sepi project. Jd pandai pandai aja mencari peluang yang memang gk kehabisan atock project.
BalasHapusUdah gak dapet project masih dikejar tagihan pula kadang-kadang. Tagihan koneksi internet sih yang paling sering. Nagihnya pas awal bulan, tengah bulan menuju akhir bulan suka trouble :(
HapusBener banget, Kak. Semua itu pasti ada plus minusnya. Meski jadi freelancer bisa kerja sambil koloran dan gaji dolar, tapi bakal keteteran sendiri kalau manajemen waktunya berantakan.
BalasHapusYups, kuncinya adalah bagaimana cara untuk mengatur dan memanage kebutuhan dan waktu sebaik mungkin
HapusBerkembangnya diri tergantung dengan tekad dan kemauan ya kalau freelancer itu. Jika rajin ya akan terus bertambah pundi-pundinya. Upgrade berbagai kemampuan digital penting banget tuh.
BalasHapusBener banget Mbak, semuanya kembali ke diri sendiri. Jadi bukan cuma dapetin pendapata, tapi juga dapat pengalaman dan kemampuan kontrol dan pengembangan diri juga nih. Menarik bukan jadi freelancer XD
HapusAku setuju banget dengan build your worth,,, mantabbb bro. Memang ada enak dan gak enaknya yess hehhee
BalasHapusBener banget Mas Joe, dengan membangun worth dan value nantinya akan kembali ke diri sendiri. Bisa bebas nentukan tarif dan rate card, bisa bebas ini itu dan bisa lebih leluasa tentunya. Tapi building value juga gak gampang-gampang banget :D
HapusSekilas jadi influencer itu kayaknya enak banget ya, gak terikat waktu dan tempat gitu tapi yah sama seperti pekerjaan lainnya, tantangannya juga ada. So sebelum memutuskan jadi influencer emang harus dipertimbangkan baik2 dulu
BalasHapusBener mbak, perlu dipertimbangkan dan dipahami dengan baik terlebih dahulu sebelum memutuskan berbagai hal
HapusKalau saya, banyak diskusi tapi kemudian gak jadi masih wajar sih yaa ... namanya juga dia lagi mencari yang terbaik.
BalasHapusSaya pribadi juga kadang suka tanya-tanya dulu sih Mbak kalau mau ambil jasa. Cuma kadang emang suka kesel sendiri dengan client yang gak merhatikan batas revisi seperti perjanjian awal. Jatuhnya kesel-kesel sendiri dan kadang ngaruh kepada karya yang dibuat
HapusGan mau nanya nih...kerjaan freelance yang cocok buat orang yang gk punya skill expert kayak saya apa ya? Wkwk
BalasHapusSilahkan berkunjung ke tulisan terbaru Kak, semoga membantu rekomendasinya
Hapushttps://www.rahmankamal.com/2022/08/rekomendasi-4-pekerjaan-freelance-yang.html
Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.