Ini Langkah Mudah Agar Bapak Sukses Bernegosiasi dengan Pasangan, Biar Gak Beli Dulu Lalu Minta Maaf

Langkah Mudah Agar Bapak Sukses Bernegosiasi dengan Pasangan

Lagi enak-enak scrolling media sosial lalu ketemu dengan iklan mobil yang menggoda. Hendak bilang ke pasangan tapi takut ditolak atau dimarahin? Bapak membaca tulisan yang tepat.


Lanjutkan membaca tulisan ini dan Insyaallah, Bapak bisa sukses bernegosiasi dengan pasangan ketika sedang menginginkan sesuatu.

Saya sendiri terkadang juga suka tergoda dengan berbagai penawaran yang ada di media sosial. Sungguh, algoritma ini memang cerdas, mereka dengan cerdiknya berhasil memancing keinginan kecil di hati terdalam. Membuat kita yang sudah mengokohkan niat untuk berhemat mau tidak mau mengecek kembali isi dompet sembari berkata lirih

“Bakalan cukup gak ya keuangan bulan ini kalo dibuat beli ini,”


Saya pun beberapa kali kerap merasakan hal itu. Tidak bisa dipungkiri, budaya konsumerisme benar-benar menggocek. Niatnya buka media sosial untuk mendapat hiburan, malah jadi khilaf dan tanpa sadar checkout sesuatu. Astaghfirullah, maafkan Bapak, Bund.

Beli Dulu, Minta Maaf Kemudian (?)


Kebanyakan Bapak pasti berpikir begini, “Beli dulu, Minta maaf kemudian,” ndak salah, sih. Tapi, kalau bisa negosiasi, kan enak. Ketika bapak sudah sukses bernegosiasi, gak perlu kan ribet mikirin after effectnya. Ga perlu lagi minta maaf, Bapak bisa langsung lanjut bermesraan dengan pasangan. Tentu, dengan barang yang baru saja dibeli, juga.

Nah, gimana sih cara atau kiat bernegosiasi dengan pasangan yang ampuh dan tokcer? Yuk, bahas bareng-bareng.

Sebuah Seni Bernegosiasi dengan Pasangan


Bernegosiasi dengan pasangan itu pada dasarnya terdiri dari dua komponen penting, Bapak. Persiapan dan pasca negosiasi.

Pertama, mari kita mulai dengan tahap persiapan untuk bernegosiasi dengan pasangan. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan di tahap persiapan ini, berikut penjelasannya.

Mantapkan Niat dan Siapkan Jawaban untuk Pasangan


Pertama banget, nih, Pak. Mantapkan niat bapak terlebih dahulu. Berkomunikasilah dengan diri sendiri dan tanyakan. Apakah barang yang hendak bapak beli itu penting atau tidak? Apakah barang itu akan mempengaruhi komunikasi bapak dengan pasangan kedepannya? Serta tanyakan hal-hal penting lainnya sampai niat Bapak benar-benar mantap.

Nah, kalo udah mantep nih, Pak. Bapak bisa mulai mempersiapkan berbagai jawaban yang kiranya bakal ditanyakan ke pasangan. Bisa dengan mempersiapkan berbagai penawaran yang bakal bikin hati pasangan luluh dan mau menerima negosiasi kita.

Ingat, Pak. Ketika nego dengan tukang sayur di pasar aja kita punya banyak pertimbangan, masa ketika negosiasi dengan pasangan gak ada persiapannya? Dijamin ditolak dan diambekin nanti kitanya. Berabe pokoknya, deh.

Bapak bisa ngasih penawaran seperti, “Nanti Bapak yang nyuci piring seminggu,” misalnya. Atau bentuk penawaran lain. Pokoknya berikan penawaran yang rasional dan bisa diterima dengan pasangan.

Caranya gimana? Berikan penawaran yang gabisa ditolak pasangan, Bapak. Caranya gimana? Ya kan Bapak sudah lama berhubungan dengan pasangan, sedikit banyak pasti bakalan ngerti titik lemah pasangan masing-masing. Masa kalah sama algoritma, rugi dong.

Bangun Komunikasi Positif dengan Pasangan


Selanjutnya, kalau Bapak sudah mantap, nih. Mulailah membangun komunikasi positif dengan pasangan. Bisa dengan memuji hal-hal kecil dalam diri pasangan kita. Bisa juga dengan membantu berbagai kegiatan pasangan. Pokoknya Bapak harus all in. Gaboleh setengah-setengah.

Ketika komunikasi positif sudah kebentuk, pasangan kita sedikit banyak akan paham. “Bapak pasti ada maunya, nih,” gapapa, biarin dulu, Pak. Jangan langsung ungkapkan tawaran Bapak dan negosiasi dengan pasangan.

Biarkan pasangan tau kalau Bapak lagi pengen sesuatu. Kemudian, cari tempat dan waktu yang tepat untuk bernegosiasi dengan pasangan. Ingat, jangan terburu-buru, cari waktu dan tempat yang tepat. Harus ada strateginya.

Ketika sudah dapat waktu dan tempat yang pas, Bapak bisa mulai bernegosiasi dengan pasangan. Pasangan juga bakalan kaget dan bakal memberikan respon positif. Kok bisa? Karena pasangan kita sedikit banyak sudah menyadari kemauan Bapak dan juga siap untuk bernegosiasi.

Sisanya apa? Silahkan bernegosiasi dengan pasangan, Pak. Diterima ya Alhamdulillah, ditolak, ya coba lagi. Lakik kok cemen, yakan? Kita tinggal persiapkan rencana yang lebih matang dan lebih pamungkas lagi.

Jangan Lupa untuk Merawat Barang Hasil Negosiasi


Jangan Lupa untuk Merawat Barang Hasil Negosiasi

Jangan seneng dulu.. Jangan terlena karena sudah sukses bernegosiasi, Pak. Ketika Bapak sudah berhasil sukses bernegosiasi dengan pasangan, komunikasikan rasa terima kasih kepada pasangan dengan merawat barang yang baru saja dibeli.

Komunikasi itu bukan hanya lewat kata-kata, bisa juga melalui tulisan dan juga perilaku. Komunikasi non verbal namanya. Komunikasi yang tak terucap tapi tersirat. Gimana caranya? Bapak tinggal merawat barang yang baru saja dibeli usai bernegosiasi dengan pasangan.

Oh iya, jangan lupa untuk mencurahkan kasih sayang dan perhatian penuh kepada pasangan Bapak juga, ya. Makhluk paling berharga dan spesial yang gabisa bapak negosiasi.

________________
Sumber gambar:
Foto oleh Vija Rindo Pratama: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-memegang-bunga-nafas-bayi-di-depan-wanita-berdiri-dekat-dinding-marmer-935789/
Foto oleh Jack Sparrow : https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-pasangan-4045431/

0 Komentar

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.