Jangan Takut Mengkomunikasikan Hal Sensitif bersama Pasangan, ini 6 Langkah Mudah yang Bisa Bapak Coba


Sering bertengkar karena miskomunikasi dengan pasangan ketika membicarakan suatu hal yang sensitif? Hal itu adalah hal yang normal. Mengkomunikasikan hal sensitif kepada pasangan memang tidaklah mudah.

Selain harus berhati-hati, mengkomunikasikan hal yang sensitif tentu sangat beresiko dan belum tentu diterima dengan baik. Namun, dengan pendekatan yang tepat, komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tidak timbul konfilk maupun kesalahpahamanan, lho.

Dengan menggunakan pendekatan dan metode komunikasi yang tepat, kamu dapat mengkomunikasikan hampir apapun dengan pasanganmu. Bahkan, topik yang sensitif sekalipun! Berikut beberapa tips yang dapat membantumu berkomunikasi dengan pasangan:

Pilih waktu dan tempat yang tepat


Langkah pertama adalah mencari waktu dan lokasi yang tepat untuk membangun komunikasi. Kamu bisa mencoba memulai komunikasi tentang sebuah topik di tempat yang membuatmu dan pasangan tidak terburu-buru serta dapat berbicara dengan tenang dan tanpa gangguan.

Pastikan tempat yang kamu pilih nyaman dan privat. Meja makan dan ruang tengah di depan televisi bisa menjadi pilihan yang nyaman untuk memulai komunikasi bersama pasangan.

Oh iya, jika kamu atau pasanganmu sedang lelah, marah, ataupun stress. Sebisa mungkin, hindari topik komunikasi sensitif. Karena dalam waktu tersebut adalah waktu paling tidak tepat untuk mengkomunikasikan suatu hal sensitif. Cobalah mulai berkomunikasi secara ringan dan pastikan kalian berdua sudah rileks dan bisa mulai berkomunikasi tentang topik yang lebih berat secara perlahan.

Take it slow, every story matters!

Persiapkan diri Bapak sendiri


Saya sangat merekomendasikan Bapak untuk menata pikiran sebelum memulai sebuah topik sensitif dengan pasangan. Buatlah catatan jika merasa ragu. Catatan itu bisa kamu gunakan untuk mengingat kembali poin utama komunikasi jika di pertengahan jalan mulai melenceng tak terkendali.

Dengan mempersiapkan diri, besar kemungkinan kamu dapat mengatasi berbagai potensi yang pasanganmu berikan. Kamu juga dapat mempersiapkan respon balik (Feedback) atas respon tersebut. Ingat! Jangan saling mengejar kalimat satu sama lain. Biarkan ia mengalir seperti air.

Gunakan "I" statements


Sederhana namun berdampak luar biasa. Itulah “I” statement.

Saat menyampaikan pesan, fokuslah pada perasaanmu sendiri daripada menyalahkan pasangan.

Gunakan "I" statements seperti "Aku merasa..." atau "Aku kesal ketika..." daripada "Kamu selalu..." atau "Kamu tidak pernah...".

Oh iya, hindari mengatakan hal-hal yang bersifat menuduh atau menghakimi. Never judge your partner, instead, communicate each other

Dengarkan dengan penuh perhatian


Setelah bapak menyampaikan unek-unek, tariklah nafas sejenak. Berikan waktu kepada pasangan untuk berbicara dan memberikan respon. Jangan sanggah, Pak. Itu kesalahan besar.

Perhatikan juga dengan seksama respon dan tanggapan pasangan. Setelah dirasa cukup, jangan langsung direspon juga. Tanyakan terlebih dahulu, apakah cukup untuk didengarkan saja atau perlu ada respon balik yang bapak perlu berikan.

Perempuan memang seperti itu, Pak. Terkadang mereka sudah punya jawaban, mereka hanya ingin bercengkrama dengan kita.

Bersikaplah terbuka dan fleksibel


Ketika berbicara tentang hal sensitif bersama pasangan, bersiaplah untuk berkompromi dan mencari solusi yang saling menguntungkan.

Jangan pernah mendahulukan ego dan bersikap kaku atau ngotot dengan pendapat sendiri. Ingatlah bahwa tujuan Bapak adalah untuk menyelesaikan masalah dan memperkuat hubungan pasangan.

Fokus, Pak. Fokus!

Berikan pujian dan penghargaan


Nah, setelah semua pembicaraan telah usai. Jangan lupa menabur gula dalam percakapan Bapak. Topik sensitif itu berat, lho. Jadi, setelah Bapak menyelesaikan percakapan, luangkan waktu untuk menghargai pasangan atas kesediaannya untuk mendengarkan dan berbicara dengan Bapak.

Pujian itu akan membantu membangun rasa saling percaya dan keintiman dalam hubungan dengan pasangan Bapak.

Last but not least, Cari bantuan profesional jika diperlukan


Jika Bapak sudah berada di tahap merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan pasangan secara efektif, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Jangan sungkan untuk bercerita dan meminta pendapat dengan orang-orang yang sekiranya bisa memberikan masukan suportif dan konstruktif terhadap permasalahan Bapak. Bisa keluarga, anak, atau orang-orang yang Bapak percaya.

Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, Insyaallah, Bapak bisa mengkomunikasikan hal sensitif kepada pasangan dengan cara yang efektif. Dengan pemilihan metode dan langkah yang tepat, bukan cuma kesalahpahaman yang bisa diluruskan, hubungan Bapak dengan pasangan juga akan jadi semakin kuat dan bahagia.

0 Komentar

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.