Seni Memberikan Pujian yang Berkesan dan Tepat Sasaran

Seni Memberikan Pujian yang Berkesan dan Tepat Sasaran

Memberikan pujian merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa penghargaan dan apresiasi kepada orang lain. Pujian yang tulus dan disampaikan dengan tepat dapat memberikan dampak positif bagi both pemberi dan penerima.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua pujian diterima dengan baik. Pujian yang asal-asalan atau terkesan berlebihan justru dapat menimbulkan kesalahpahaman dan rasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara dan metode yang tepat dalam menyampaikan pujian.

Berikut beberapa tips untuk memberikan pujian yang berkesan dan tepat sasaran:

1. Pastikan Niat Tulus


Langkah pertama dan terpenting adalah memastikan bahwa pujian Anda tulus dan berasal dari hati. Hindari memberikan pujian hanya karena ingin menyenangkan orang lain atau untuk mendapatkan keuntungan. Pujian yang tulus akan terasa lebih hangat dan diterima dengan baik.

2. Perhatikan Situasi dan Konteks


Waktu dan tempat dalam menyampaikan pujian juga perlu diperhatikan. Hindari memberikan pujian saat orang lain sedang sibuk atau terburu-buru. Pilihlah waktu yang tepat dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pujian Anda.

3. Fokus pada Hal Spesifik


Alih-alih memberikan pujian yang umum seperti "kamu hebat" atau "kamu cantik", cobalah untuk fokus pada hal yang spesifik. Berikan pujian atas pencapaian, usaha, atau karakteristik tertentu yang Anda kagumi. Contohnya, "Saya sangat terkesan dengan presentasi kamu hari ini. Kamu menyampaikannya dengan sangat jelas dan informatif" atau "Kamu selalu sigap membantu orang lain. Kamu adalah teman yang baik."

4. Hindari Perbandingan


Membandingkan seseorang dengan orang lain dalam memberikan pujian dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan bahkan menyinggung. Hindari mengatakan hal seperti "Kamu jauh lebih baik daripada dia" atau "Kamu adalah yang terbaik". Fokuslah pada kelebihan dan keunikan orang yang Anda puji.

5. Sampaikan dengan Bahasa yang Jelas dan Antusias


Gunakan bahasa yang jelas dan antusias saat menyampaikan pujian. Tatap matanya, tunjukkan ekspresi wajah yang positif, dan gunakan bahasa tubuh yang terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar tulus dalam memberikan pujian.

6. Berikan Pujian Secara Konsisten


Memberikan pujian secara konsisten akan menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda benar-benar menghargai mereka. Jangan hanya memberikan pujian ketika mereka mencapai sesuatu yang luar biasa, tetapi berikan pujian juga untuk hal-hal kecil yang mereka lakukan dengan baik.

7. Terima Pujian dengan Baik


Ketika Anda menerima pujian, jangan ragu untuk mengucapkan terima kasih dengan tulus. Anda juga dapat membalas pujian dengan memberikan pujian kepada orang lain.

Hukum Memberikan Pujian Dalam Islam


Memberikan Pujian Dalam Islam

Mayoritas ulama menyepakati bahwa boleh memuji orang lain kalau orang yang dipuji tidak ada di depan kita. Tapi kalau orang tersebut ada di depan kita dan kita ingin memujinya, maka perlu diperhatikan beberapa saran dari Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar berikut ini:

وأما المدح في وجه الممدوح فقد جائت فيه أحاديث تقتضي إباحته أو استحبابه، وأحاديث تقتضي المنع منه. قال العلماء: وطريق الجمع بين الأحاديث أن يقال: إن كان الممدوح عنده كمال إيمان وحسن يقين ورياضة نفس ومعرفة تامة بحيث لايفتنن ولا يغتر بذلك ولا تلعب به نفسه فليس بحرام ولا مكروه، وإن خيف عليه شيء من هذه الأمور كره مدحه كراهة شديدة

Artinya: Adapun memuji orang yang berada di hadapan kita, ada beberapa hadits yang membolehkan dan ada pula hadits yang melarang. Para ulama berkata, cara mengakomodasi beberapa hadis tersebut dalam praktiknya adalah bila orang yang dipuji sempurna keimanannya, keyakinannya bagus, dan pengetahuannya sempurna, sekira-kira tidak ada fitnah dan lalai bila dipuji dan hatinya juga tidak goyah, maka memuji tidak haram dan tidak pula makruh. Kalau dikhawatirkan hal seperti itu akan terjadi, sangat dimakruhkan memujinya.


Memang ada beberapa hadits yang terlihat kontradiksi terkait hukum memuji orang lain. Ada hadits yang melarang, seperti:

إِذَا رَأَيْتُمْ المَدَّاحِيْنَ فَاحْثَوْا فِيْ وُجُوْهِهِمُ التُّرَابَ

Artinya: Jika kalian melihat orang-orang yang suka memuji, maka tumpahkanlah debu ke mukanya (HR Muslim).


dan tidak sedikit pula hadits yang menunjukkan bahwa Nabi sering memuji sahabatnya.

Menurut Imam An-Nawawi, cara memahami hadits tersebut adalah dilihat dari konteksnya. Kalau memang orang yang dipuji keimanannya kuat dan tidak akan lalai dan sombong, maka pujian untuk orang tersebut dibolehkan.

Sebaliknya, bila orang yang dipuji itu imannya tidak kuat atau gampang tergoda dan sombong bila dipuji orang lain, maka pujian untuknya tidak boleh dilakukan. Bila memang dirasa perlu untuk memuji, maka lakukannya saat orang tersebut sedang tidak ada di hadapan kita.

Kesimpulan


Memberikan pujian merupakan seni yang perlu dipelajari dan dilatih. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memberikan pujian yang berkesan dan tepat sasaran, sehingga dapat membangun hubungan yang positif dengan orang lain.

Ingatlah bahwa pujian yang tulus dan disampaikan dengan tepat dapat memberikan dampak positif bagi both pemberi dan penerima. Pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri, memotivasi orang lain untuk terus berkembang, dan memperkuat hubungan antar individu.

FAQ (Frequently Asked Question)


1. Bagaimana jika pujian saya disalahpahami sebagai rayuan?


Jika Anda khawatir pujian Anda disalahpahami sebagai rayuan, perhatikan konteks dan cara penyampaiannya. Hindari memberikan pujian yang bersifat fisik atau genit, dan fokuslah pada kualitas atau pencapaian orang tersebut. Sampaikan pujian dengan bahasa yang sopan dan profesional, dan jaga jarak fisik yang wajar.

2. Bagaimana jika saya tidak tahu apa yang harus dipuji?


Jika Anda tidak yakin apa yang harus dipuji, cobalah untuk mencari tahu lebih banyak tentang orang tersebut. Perhatikan apa yang mereka sukai, apa yang mereka capai, dan apa yang mereka perjuangkan. Anda juga dapat menanyakan kepada orang lain yang mengenal orang tersebut untuk mendapatkan ide.

3. Apakah boleh memberikan pujian atas hal yang kecil?


Ya, tentu saja! Pujian atas hal-hal kecil dapat sama bermaknanya dengan pujian atas hal-hal besar. Pujian kecil menunjukkan bahwa Anda memperhatikan hal-hal kecil dan menghargai usaha orang tersebut.

4. Bagaimana jika orang yang saya puji tidak memberikan reaksi apa-apa?


Ada kemungkinan orang tersebut merasa malu atau tidak terbiasa menerima pujian. Jangan berkecil hati jika mereka tidak memberikan reaksi yang antusias. Yang terpenting adalah Anda telah menyampaikan pujian dengan tulus.

Referensi:


https://lampung.nu.or.id/syiar/ini-ketentuan-dalam-memuji-orang-lain-kpBp8

4 Komentar

  1. Baguuus nih mas 👍👍. Ga mudah loh memberikan pujian yg tidak terlihat basa basi. Terkadang banyak yg begitu kan. Aku sendiri tipe yg susah ksh pujian, tp kalo memang aku memuji sesuatu, ya berarti beneran bagus dan berkesan 👍.

    Cuma kalo ke anak2ku, aku sering ksh pujian, krn itu bagus juga utk menumbuhkan rasa percaya diri mereka ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, sebuah pujian bisa ngeboost banget untuk moral seseorang, apalagi anak. Tapi, kalau berlebihan kadang juga bisa disalahpahami. Jadi, memang harus tepat cara penyampaiannya agar bisa sma-sama dipahami dengan baik

      Hapus
  2. Ternyata memuji orang lain ada kiatnya juga ya, Rahman :) Yang terpenting adalah niat tulus, bukan dilebih-lebihkan atau didramatisir karena ada keinginan terselubung :D Makasih infonya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Kak Nurul. Terkadang, ketika kita memuji berlebihan bukannya diterima dengan baik, tapi dicari tau alasan dan seluk beluk dibalik pujiannya. Bagaikan udang dibalik batu, deh jadinya.

      Hapus

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.