Trik Komunikasi Sederhana ini Bisa Bikin Bapak Tampil Lebih Berwibawa, Cobain Dah, Gampang Banget!


Pada suatu sore nan indah, seorang suami humoris yang baru datang bekerja mendapat sebuah masukan penting dari pasangannya. Kurang lebih redaksinya seperti ini “Mama tuh pinginnya Bapak jadi laki-laki yang cool, cakep, dan berwibawa. Jadi, cobalah kurangi bercanda, Pak”.

Jika kemudian bapak menerima ungkapan seperti itu, apa yang akan bapak lakukan? Eh, kok malah pertanyaan jadinya, ya? Harusnya ini kan jadi bacaan ringan untuk menambah wawasan. Duh, maafkeun, Pak. Yuk, balik ke laptop.

Jadi begini, Pak. Pria berwibawa itu memang menjadi salah satu impian pasangan. Seorang berwibawa juga kemungkinan besar akan mendapat tanggung jawab menjadi pemimpin. Di sekolah biasanya menjadi ketua OSIS atau organisasi sekolah lainnya. Di tempat kerja, bisa jadi manager dan ketua tim. Pokoknya memiliki image berwibawa itu keren dan plus-plus banget, dah.

Lalu, hubungan wibawa dengan mengurangi bercanda itu apa? Kenapa pasangan suka marah atau kurang nyaman dan merasa bapak kurang berwibawa jika banyak bercanda (Baca: Humoris)? Yuk kita obrolin bareng.

Bercanda dan Kewibawaan, Hubungannya Seperti Apa, sih?


Untuk membuatnya lebih sederhana, canda bisa diibaratkan sebagai vitamin yang selalu dibutuhkan dalam hidup. Tapi mesti diingat, vitamin ini mesti diberi secara proporsional, tidak boleh kurang dan juga tidak boleh berlebih. Sadar atau tidak, terkadang canda yang dilakukan bisa membahagiakan sekaligus juga bisa mengganggu/menyakiti orang lain.

Satu hal yang perlu bapak catat ketika bercanda adalah kecenderungan untuk menambahkan bualan dan dusta agar bercandaan menjadi lebih bertensi dan menarik. Tapi, perlu dipahami bahwa terdapat batas yang tidak boleh dilewati.

Kenapa tidak boleh dilewati? Karena jika Bapak melewatinya, secara tidak langsung bapak telah menjadi pihak yang tidak menghormati lawan bicara. Dan, menghormati lawan bicara adalah salah satu upaya dasar untuk membangun kewibawaan. Bagaimana kita mau tampak berwibawa, jika menghormati orang lain saja tidak bisa, yakan.

Lalu, bolehkah kita bercanda ketika sedang berusaha menjadi pribadi yang berwibawa? Tentu boleh, tapi dalam batas yang wajar. Alias, memahami situasi dan kondisi dimana Bapak berada. Bercandalah secukupnya, jangan berlebihan.

Menjadi Berwibawa = Tidak Boleh Bercanda?


It’s a big no! Bercanda itu boleh, Pak. Selama masih dalam batas wajar. Bercanda yang tidak menyakiti perasaan orang lain. Bercanda yang tidak menyinggung dan berada dalam batas wajar. Lalu, bagaimana idealnya? Bercandalah agar bisa menjadi ramah. Menjadi ramah, Pak.

Lalu, bagaimana cara berkomunikasi yang ideal agar Bapak terlihat berwibawa? Berikut beberapa ringkasan dan kiat sederhana Bapak dapat lakukan.

Kiat Komunikasi untuk Membuatmu Tampak Lebih Berwibawa


Selera Humor yang Cerdas & Elegan


Ketika ada lelucon slapstick dalam perbincangan bapak, apresiasi saja dengan ikut tertawa. Dengan cara yang elegan juga. Bingung? Bedain Ariel & Adul kalo ketawa. Humor cerdas gimana? Bedain gaya stand up comedy Rowan Atkinson & Jim Carrey. Dua-duanya cerdas tapi Atkinson lebih elegan.

Oh iya, hindari sering ngomong hal-hal mesum, Pak! Apalagi menyangkut hal pribadi. Kelihatan dangkal. Nggak cuma buat perempuan, laki-laki pun juga sama. Obrolan dewasa memang sering menjadi pembahasan di dunia kerja. Tapi, jangan terlalu sering membicarakan masalah dapur di depan umum, Pak. Biarlah romantismu menjadi kenikmatan dengan pasangan, bukan untuk orang lain. Nimbrung boleh, proaktif jangan!

Berkomunikasi dengan Elegan


Orang yang berwibawa biasanya bisa berbicara dengan kata kata yang jelas dan meyakinkan, serta juga menjadi pendengar yang baik saat orang lain menceritakan sesuatu. Orang berwibawa juga biasanya percaya diri dan tenang, tetapi juga rendah hati dan menghargai perbedaan dari pendapat orang lain.

Berbicara Secukupnya


Jika sedang ngobrol dengan satu kelompok orang (5–10) usahakan jangan berbicara terlalu banyak, orang akan menganggap kalian ingin menjadi pusat dari segalanya. Tapi juga jangan terlalu pasif dan hanya mendengarkan.

Melemparkan topik atau bertanya mengenai satu dua hal bukan sesuatu yang buruk untuk dicoba. Saat berbicara dengan orang lain, usahakan Bapak mendengarkan dengan serius dan jangan pernah memotong ucapan orang lain. Sangat tidak sopan untuk memotong ucapan orang, kalian akan langsung dianggap tidak memiliki etika dan orang lain akan kehilangan ketertarikan untuk berbicara lebih lanjut.

Jangan Malu, Percaya Dirilah!


Bicaralah dengan percaya diri yang cukup (jangan berlebihan dengan bluffing mengenai diri sendiri). Jangan bicara dengan terbata bata dan terkesan malu malu. Jadilah pribadi yang terlihat cukup aman untuk didekati. Tidak perlu tersenyum setiap saat, cukup sesekali. Misalnya tersenyum saat disapa dan menyapa. Saat berbicara dengan orang lain, jangan menunduk dan menghindar.

Perhatikan Kontak Mata Ketika Berkomunikasi


Kontak mata adalah kunci dari percakapan yang sehat, orang akan merasa dihargai jika Bapak menatap wajah mereka dibanding menunduk apalagi kalau berbicara tapi malah sibuk menatap layar telepon.

Tolong jangan terlibat pembicaraan jika kalian malah asyik dengan konten di layar telepon masing-masing. Sangat tidak menyenangkan berbicara dengan orang yang tidak mendengarkan dengan seksama.

Kesimpulan


Itu dia beberapa kiat sederhana yang Bapak bisa terapkan untuk menjadi pribadi yang tampak berwibawa. Tapi tentu saja, semua orang punya definisi sendiri tentang apa itu 'berwibawa', jadi mungkin ada juga orang yang berpikir bahwa ada faktor-faktor lain yang bisa membuat seseorang terlihat berwibawa.

Terakhir, saya ingin menutup tulisan ini dengan sebuah pertanyaan. Menurut Bapak/Ibu, apa yang membuat seseorang terlihat berwibawa?

0 Komentar

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.